Meningkatkan Budaya Membaca di Era Digital

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan bisa lepas dari aktivitas membaca. Secara tidak sengajapun, mata kita otomatis akan melihat gambar atau tulisan yang kita lihat, dimana fenomena ini berakhir dengan membaca dan memahami tulisan tersebut baik panjang maupun pendek. Skill membaca sendiri merupakan suatu skill yang harus dimiliki oleh manusia, terutama untuk generasi muda.

Maka dari itu, dengan membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, permasalahan serius yang sedang dihadapi oleh Indonesia yaitu rendahnya minat baca masyarakat. Kemunculan perangkat digital dikatakan mempengaruhi minat masyarakat dalam membaca dan cenderung lebih memilih menghabiskan waktu untuk bermain di sosial media. Padahal, apabila kemajuan teknologi yang sekarang dimanfaatkan serta dipergunakan dengan baik, akan memberi dampak yang positif.

Pemanfaatan perangkat digital untuk meningkatkan minat baca masyarakat tentu saja dapat dilakukan. Mengingat kita sudah berada di zaman yang serba modern  dan canggih ini, sebagai manusia modern menginginkan kemudahan dan kepraktisan dalam hal membaca. Mungkin untuk saat ini, kebanyakan orang enggan untuk membaca jika harus membeli buku secara fisik.

Maka dari itu, pemanfaatan platform modern dan sosial media menjadi salah satu peran penting. Buku fisik yang saat ini kurang digemari masyarakat telah tersedia dalam bentuk buku elektronik yang dapat diakses lebih mudah, praktis, serta dilengkapi dengan gambar ataupun fitur yang lebih menarik. Sosial media juga menjadi salah satu platform yang berpeluang untuk meningkatkan minat baca. Headline yang simpel dan menarik di sosial media akan menarik beribu-ribu pembaca untuk melanjutkan penggalan informasi lebih mendalam.

Pembiasaan budaya literasi digital dapat kita lakukan melalui lingkungan paling dekat yakni keluarga. Dari lingkungan terkecil yang mana terdiri atas beberapa individu dengan zaman yang berbeda, menjadi teladan akan bagaimana cara memanfaatkan literasi digital dengan baik akan menjadi suatu hal yang krusial. Ada pemikiran manusia yang hidup di zaman teknologi masih berkembang, mereka beranggapan bahwa literasi hanya bisa dianggap literasi apabila media yang digunakan adalah sebuah buku fisik, majalah, koran, tabloid dan media bacaan yang berwujud. Untuk itu, literasi digital adalah langkah yang baik untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Disini perlu ditegaskan bahwa literasi digital bukan hanya sekedar membaca buku elektronik yang tersedia di platform-platform online.

Saya sering menggunakan sumber bacaaan dari artikel-artikel di internet, telvisi ataupun sosial media ketika berliterasi di rumah. Hal ini saya lakukakan karena hobi dan adanya waktu luang untuk mengisi kekosongan kegiatan. Membaca artikel dari berbagai sumber bacaan ini membuat saya gemar membaca sehingga bisa meningkatkan prestasi saya di sekolah. Melalui literasi waktu senggang di rumah, saya merasa senang selayaknya memiliki teman baca meski hanya dalam bentuk digital bukan buku yang nyata. Rumah menjadi tempat ternyaman untuk berliterasi dengan tanpa adanya gangguan kebisingan, waktu tidak terbatas serta lebih leluasa untuk berekspresi mengembangkan ide dan imajnasi saya setelah membaca

Akan tetapi, bagaimana kita membaca sebuah artikel secara sepenuhnya dan memahami isi dan artikel tersebut dengan baik sehingga tidak akan terjadi ambigu berkepanjangan yang menyebabkan penyebaran berita hoax. Maka literasi digital dalam keluarga cara terbaik untuk menyelesaikan masalah rendahnya budaya iterasi di Indonesia. Orang tua dapat berperan untuk mengedukasi, mengarahkan, dan mengontrol anak dalam menggunakan perangkat digital untuk kegiatan literasi. Terlebih di era modem ini, hampir semua orang dari anak-anak hingga dewasa telah memiliki perangkat digital dan akun sosial media sepers instagram, twitter, dan facebook. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus bisa memantau apa yang dikonsumsi anak di sosial media dan memberi serta mengarahkan konten yang baik dan layak untuk anak seperti bacaan-bacaan, artikel tayangan video yang bermutu sehingga dapat meningkatkan pengetahuan sang anak. Dengan begitu, kita dapat memupuk budaya membaca di era digital ini.

Penerapan literasi digital tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan keluarga, tetapi juga dapat dilanjutkan di lingkungan sekolah. Program pembelajaran kompetensi literasi digital untuk guru dan pelajar perlu diterapkan sebagai solusi meningkatkan budaya membaca bagu guru dan siswa-siswi di Indonesia. Seiring perkembangan teknologi dalam dunia edukasi mindset mengenai terasi digital harus disebarluaskan. Mendidik para murid secara digital supaya terhindar dari “gaptek” atau gagap teknologi melalui platform internet sumber bacaan serta referensi memiliki lebih banyak macam dan jenisnya.

Kecintaan seseorang terhadap ras bisa dikembangkan secara modern, dimana yang dahulunya menggunakan pojok baca mungkin saat ini dapat diganti dengan website yang disediakan sekolah yang menyediakan materi yang lebih menyenangkan dan menarik untuk dibaca. Pemupukan penggunaan literasi digital akan menjadi hal yang sangat penting untuk ke depannya.

Teknologi akan semakin maju dan berkembang dan para generasi milenial tidak boleh termakan arus negatif dari perkembangan ini. Literasi di SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan untuk saat ini masih belum terlaksana karena masih dalam proses pembentukan tim literasinya. Meskipun demikian, minat baca siswa SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan cukup baik terbukti dengan semaraknya kunjungan siswa-siswi ke perpustakaan sekolah dengan suasana yang berbeda dari sebelumnya.

Banyak fasilitas yang tersedia di perpustakaan seperti jaringan internet, tempat yang bersih dan nyaman, sarana kipas angin yang memadai sehingga udara terasa sejuk, inilah yang membuat minat baca siswa-siswi SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan lebih meningkat dari sebelumnya. Program perpustakaan digital dari hasil karya siswa SMKK Mgr. Soegijaprata Pasuruan juga turut mendukung meningkatnya minat baca siswa karena dengan hanya bermodal gadget, siswa sudah bisa mengakases buku-buku terbaru koleksi dari perpustakaan sekolah ini.

Maka dari itu, sebagai manusia modern harus dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia tidak lagi hanya sekedar harus rajin membaca buku fisik yang ada, tetapi juga harus bisa memanfaatkan perangkat digital dan platform-platform online yang tersedia untuk menunjang kegiatan membaca masyarakat. Jadi, untuk meningkatkan minat baca masyarakat di era modern ini tidak lagi menggunakan metode lama. Dengan adanya literasi digital akan mengubah pandangan kita terhadap suatu hal secara lebih luas dan cepat, alhasil sumber daya manusia yang tercipta akan semakin berkualitas.